فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ" : Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman [55] )

Pusat Ternakan : Lot 389, Dusun Durian, Kampung Belau Merbok, 08400 Merbok, Kedah.




Tuesday 29 September 2015

Kisah Serigala dengan Gembala Kambing


 
 







عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ ذِئْبٌ إِلَى رَاعِى غَنَمٍ فَأَخَذَ مِنْهَا شَاةً فَطَلَبَهُ الرَّاعِى حَتَّى انْتَزَعَهَا مِنْهُ - قَالَ - فَصَعِدَ الذِّئْبُ عَلَى تَلٍّ فَأَقْعَى وَاسْتَذْفَرَ فَقَالَ عَمَدْتَ إِلَى رِزْقٍ رَزَقَنِيهِ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْتَزَعْتَهُ مِنِّى فَقَالَ الرَّجُلُ تَاللَّهِ إِنْ رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ ذِئْباً يَتَكَلَّمُ. قَالَ الذِّئْبُ أَعْجَبُ مِنْ هَذَا رَجُلٌ فِى النَّخَلاَتِ بَيْنَ الْحَرَّتَيْنِ يُخْبِرُكُمْ بِمَا مَضَى وَبِمَا هَوُ كَائِنٌ بَعْدَكُمْ وَكَانَ الرَّجُلُ يَهُودِيًّا فَجَاءَ الرَّجُلُ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَأَسْلَمَ وَخَبَّرَهُ فَصَدَّقَهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلاَ يَرْجِعَ حَتَّى تُحَدِّثَهُ نَعْلاَهُ وَسَوْطُهُ مَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ ».




Dari Abu Hurairah RA, Ada seekor serigala datang kepada seorang gembala kambing. Kemudian serigala itu terus menerkam seekor kambing pengembala tersebut. Pengembala itu berusaha merebutnya dari serigala tersebut, hingga berhasil menyelamatkan kambing tersebut. Serigala itu segera ke bukit dan berkata ; Aku berhasil menerkam mangsaku yang diberikan oleh Allah. Patutkah engkau merampasnya dariku ?
Pengembala yang dalam kehairanan itu berkata ; "Demi Allah Aku tidak pernah melihat seekor serigala berbicara seperti yang kulihat pada hari ini". Serigala itu berkata : "Bahkan yang lebih hairan lagi adalah jika kamu tidak percaya pada seseorang yang berada di Madinah yang memberitahu kepada kamu tentang apa yang telah terjadi dan akan terjadi".
Pengembala itu adalah seorang Yahudi. Kemudian ia datang memberitahu kepada Rasulullah SAW kisah yang telah dialami dan terus memeluk Islam.
Nabi membenarkan apa yang diceritakan oleh si pengembala tersebut dan baginda berkata ; Itu adalah sebahagian drp tanda-tanda hari kiamat, kelak akan datang pula tanda-tanda yang lain, iaitu seseorang akan keluar dan apabila dia balik akan diberitahu oleh kasutnya atau cemetinya tentang apa yang telah terjadi kepada keluarganya sepenajang sepeninggalannya. (Musnad Ahmad bin Hanbal, Syarah Sunnah dan Jami` al-Kabiir Lis Syayuti)
Kisah ini berlaku di zaman Rasulullah SAW.  Kisah ini menceritakan bagaimana seekor serigala yang telah berbicara dengan seorang manusia. Sungguh ajaib. Bagaimana seorang Yahudi pengembala kambing mendapat hidayah Islam kerana seekor serigala. Menurut Abu Nuaim dalam kitab Dalail Nubuwah, kisah di atas berlaku kepada Uhban bin Aus. Ajaibnya, kisah ini turut membenarkan tanda-tanda hari kiamat seperti yang telah disebut oleh Rasulullah SAW iaitu apabila binatang buas berbicara dengan manusia.....
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW telah menceritakan kisah seekor serigala dan seekor lembu yang berbicara dengan manusia. Kisah ini terjadi di zaman umat terdahulu, Bani Israil...
Kisahnya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim...
عن  أَبي سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ « بَيْنَمَا رَاعٍ فِى غَنَمِهِ عَدَا عَلَيْهِ الذِّئْبُ ، فَأَخَذَ مِنْهَا شَاةً ، فَطَلَبَهُ الرَّاعِى ، فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ الذِّئْبُ فَقَالَ مَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ ، يَوْمَ لَيْسَ لَهَا رَاعٍ غَيْرِى ، وَبَيْنَا رَجُلٌ يَسُوقُ بَقَرَةً قَدْ حَمَلَ عَلَيْهَا ، فَالْتَفَتَتْ إِلَيْهِ فَكَلَّمَتْهُ فَقَالَتْ إِنِّى لَمْ أُخْلَقْ لِهَذَا ، وَلَكِنِّى خُلِقْتُ لِلْحَرْثِ » . قَالَ النَّاسُ سُبْحَانَ اللَّهِ . قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « فَإِنِّى أُومِنُ بِذَلِكَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رضى الله عنهما »


Dari Abu Salmah bin Abdul Rahman bahawa Abu Hurairah RA berkata bahawa dia mendengar Rasulullah SAW berkata : Ketika seorang pengembala sedang mengembala kambingnya, tiba-tiba datang seekor serigala lalu menerkam kambingnya. Pengembala itu mengejarnya untuk menyelamatkan kambingnya. Lalu serigala itu berkata kepada pengembala tadi.. Kamu menyelamatkannya dari aku, siapakah yang dapat menyelamatkannya pada hari datangnya binatang buas, pada hari itu tiada pengembala kecuali aku. Dan seorang lelaki yang menuntun seekor lembu, kemudian dia menaikinya dan memukulnya. Lalu lembu tersebut berkata ; Kami tidak dijadikan untuk ini, Kami dijadikan untuk membajak. Lalu orang ramaipun berkata ; Subhanallah. Nabi bersabda ; Sessungguhnya aku beriman kepadanya, begitu juga Abu Bakar dan Umar al-Khattab RA. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dalam lafaz yang berbeza.
Betapa peliknya kisah di atas, sehingga para sahabat mengucap Subhanallah ! Mereka menganggap kisah tersebut amat ajaib dan pelik... dua ekor binatang boleh berbicara dengan bahasa manusia !!! Belum pernah terjadi... apa yang dikhabarkan oleh al-Quran tentang kisah nabi Sulaiman dengan semut (ayat 18-19 surah al-Naml)... adalah berbeza.. nabi Sulaiman mendengar dan faham bahasa yang digunakan oleh semut... sedangkan semut berbicara sesama semut dengan bahasa binatang, bukannya dengan bahasa manusia.. begitu juga kisah nabi Sulaiman dengan burung hudhud (ayat 22-23 surah al-Naml) burung hudhud berbicara dengan nabi Sulaiman dengan bahasanya (bahasa binatang) dan nabi Sulaiman faham dan mengerti bahasa tersebut dan berbicara dengannya denagan bahasa binatang.
Begitulah kisah pelik dan ajaib yang berlaku, binatang boleh berbicara dengan manusia dan difahami, dengan menggunakan bahasa manusia... Apabila Allah SWT menghendakinya. tiada apa yang mustahil... Begitulah tanda-tanda kiamat yang telah terjadi....
Ingatlah ... kisah ini mengingatkan kita kepada janji Allah SWT di akhirat kelak ..
وَقَالُوا لِجُلُودِهِمْ لِمَ شَهِدْتُمْ عَلَيْنَا قَالُوا أَنْطَقَنَا اللَّهُ الَّذِي أَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُوَ خَلَقَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (21)



Dan (setelah berlaku yang demikian), berkatalah mereka kepada kulit-kulit badan mereka: Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami? Kulit-kulit badan mereka menjawab: Allah yang berkuasa menjadikan tiap-tiap sesuatu pandai berkata-kata, telah menjadikan kami dapat berkata-kata dan Dialah yang menciptakan kamu pada mulanya dan kepadaNyalah kamu dikembalikan (untuk menerima balasan). ayat 21 surah Fusshilat.
Kalau Allah SWT berkuasa menjadikan binatang berkata-kata dengan manusia, maka tidak mustahil Allah boleh menjadikan kulit,mata,pendengaran serta seluruh anggota badan kita boleh berbicara dengan bahasa manusia... sebagai saksi Allah di mahkamah di Padang Mahsyar !!!


Kisah Tsa’labah Si Pengembala Kambing


 
Di Zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup, ada sahabat yang bernama Abu Tsa’labah. Hidupnya sangat miskin dan kekurangan namun ia terkenal sebagai seorang yang taat mengerjakan shalat berjamaah bersama Nabi serta sahabat lainnya. Rosulullah SAW heran, kenapa Abu Tsa’labah selalu pulang lebih awal selesai shalat berjamaah.
 
Pada suatu hari Rasulullah SAW memanggilnya dan bertanya : “Wahai Tsa’labah, mengapa aku lihat engkau selalu terburu-buru pulang kerumah. “Tsa’labah pun menjawab : “Wahai Rasulullah, sebenarnya hamba ini seorang yang sangat miskin, kebetulan hanya inilah saja sehelai kain yang hamba miliki. Itu sebabnya, hamba tidak sempat menunggu lama sebab kain inilah yang dipakai oleh istri hamba yang kini sedang menunggu untuk shalat di rumah.”

Pada suatu hari Tsa’labah merayu Rasulullah SAW supaya bersedia mendoakan dirinya agar Allah Ta’ala memberinya harta kekayaan. Mendengar permintaanya itu, Rasulullah SAW menyuruhnya bersyukur dengan apa yang ada. Hal itu dikatakan karena Rasulullah SAW takut pada saatnya Tsa’labah lupa daratan.

Tsa’labah merayu lagi kepada Rasulullah SAW sambil bersumpah bahwa ia orang yang berhak mendapat bantuan. Akhirnya Rasulullah SAW pun berdoa kepada Allah agar Tsa’labah diberi kemewahan. Lantas Rasulullah SAW memberinya 2 ekor kambing untuk di rawat. Seiring berjalanya waktu, berkembangbiaklah kambingnya yang membuatnya terpaksa berpindah keluar Madinah karena kambing yang dipelihara kian banyak dan kawasan ladang ternak sudah tidak mencukupi.
 
Pada satu ketika turun perintah Allah mengenai zakat. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan dua orang pegawainya memungut zakat dengan membawa surat Rasulullah SAW yang menerangkan jenis-jenis harta benda yang diwajibkan dikeluarkan zakatnya.

Mereka juga diperintahkan supaya pergi ke tempat Tsa’labah mengambil zakat binatang ternaknya. Juga mengambil zakat dari seorang lagi yang tinggal tidak jauh dari situ.

Setibanya mereka ke tempat Tsa’labah dengan mengenalkan diri sebagai pemungut zakat dan membacakan surat Rasulullah SAW kepadanya, Tsa’labah pura-pura tidak faham. Ia mengatakan bahwa zakat yang dikenakan itu sama saja dengan cukai/pajak. Kemudian Tsa’labah meminta mereka datang sekali lagi ke tempatnya, sekembalinya mereka dari tempat lain.

Setelah itu kedua petugas tadi mampir sekali lagi untuk memungut zakat dari Tsa’labah. Tsa’labah masih juga berdalih dan akhirnya dia mengusir dan meminta mereka pergi.

Kedua petugas itu kemudian kembali ke Madinah dengan membawa zakat yang telah di pungut dari yang lain dan juga membawa berita Tsa’labah yang enggan membayar zakatnya. Mendengar hal itu Rasulullah SAW terlihat marah dan berdoa semoga Tsa’labah mendapat balasan yang seburuk-buruknya atas tingkah lakunya dari Alloh SWT.

Setelah Tsa’labah diberitahu oleh seorang sahabatnya tentang perkara kabar itu, gemetarlah dia, lalu dia pergi bertemu Rasulullah SAW untuk memohon maaf dan memohon menerima zakatnya. Tetapi permohonannya ditolak oleh Rasulullah SAW dengan bersabda : “Aku dilarang oleh Allah Ta’ala menerima zakatmu”.

Tsa’labah menyesal atas apa yang dilakukanya. Dia berguling-guling di atas tanah sebagai wujud penyesalannya. Ia adalah salah seorang yang dimurkai Alloh dan rosulnya sampai Rasulullah SAW wafat.

Zakatnya juga ternyata di tolak oleh Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Utsman R. A. Mereka tidak mau menerima zakat dari Tsa’labah karena Rasulullah SAW juga tidak menerima zakatnya. Demikian seterusnya sampai Tsa’labah meninggal dan seluruh hewan peliharaanya juga ikut mati,  SUBHANNALLOH…. Naudzubillah Min Dzalik…. Semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang merugi Amiiin…

arkib : kerja kerja merata tanah ...

backhoe digunakan untuk kerja rata Tanah...

dalam proses meratakan tanah

kerja kerja naik taraf akan dibuat


arkib : sistem saliran ...

signboard yang telah didirikan

system saliran di naik taraf

pembesaran parit sedia ada

Tuesday 22 September 2015

Lirik Aku Anak Gembala



Aku adalah anak gembala
Selalu riang serta gembira
Karena aku senang bekerja
Tak pernah malas ataupun lengah

Tralala la la la la
Tralala la la la la la la

Setiap hari ku bawa ternak
Ke padang rumput, di kaki bukit
Rumputnya hijau subur dan banyak
Ternakku makan tak pernah sdikit

Tralala la la la la
Tralala la la la la la la

Informasi Lagu Aku Anak Gembala

Lagu ini bercerita tentang aktivitas seorang anak gembala yang hidup di pedesaan. Setiap harinya sang anak membawa ternaknya ke padang rumput tanpa kenal lelah.

arkib : kerja kerja naik taraf kandang ...

 
kandang bertiangkan konkrit

 
pembinaan on-going

arkib : kerja naik taraf setor ...

kerja naik taraf setor sedang dijalankan

berkembar dengan rumah singgah

in progress

Wednesday 2 September 2015

Kisah Sang Penggembala Bersama Nabi Muhammad SAW


  
Kisah ini terjadi ketika zaman Nabi Muhammad SAW dahulu, dan merupakan sebuah kekuatan atau hadiah untuk orang yang selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengadakn pengepungan terhadap beberapa benteng Khaibar. Lalu datanglah seorang penggembala yang berwajah hitam bersama kambing-kambing gembalaannya. Penggembala itu adalah seorang yang bekerja pada orang-orang Yahudi di benteng itu untuk menggembala kambing mereka.

Gambar. Kisah sang Penggembala bersama Nabi Muhammad SAW
Dia berkata kepada Nabi, " Wahai Muhammad, terangkan kepadaku apa itu Islam??!" Beliaupun memaparkannya tentang Islam secara runtut dan panjang, hingga akhirnya sang penggembala itu tertarik dan dan masuk pada agama Islam.

Dan ketika sang penggembala sudah masuk Islam, dia berkata "Wahai Nabi, sesungguhnya aku ini hanyalah seorang upahan yang bekerja pada pemilik kambing-kambing ini sebagai amanat bagiku. Apa yang harus aku lakukan terhadap kambing-kambing tersebut??" Kemudian Beliau menjawab, "Lemparkan pasir ke wajah kambing-kambing itu, supaya ia kembali lagi ke tuannya." Maka, si penggembala berkulit hitam itu mengambil segenggam pasir, lalu melemparkannya ke arah wajah kambing-kambing tersebut seraya berkata, "Pulanglah ke tuan kalian, demi Allah, aku tidak akan pernah sudi lagi menemani kalian." Maka kambing-kambing itu pun pergi secara bergerombolan seakan ada orang yang menggiringnya hingga semuanya masuk ke benteng itu. Setelah itu, si penggembala kambing maju ke arah benteng itu utnuk ikut serta berperang bersama Nabi dan kaum muslimin yang lainnya.

Namun, nasib menimpa sang penggembala itu, dia terkena lemparan batu keras yang kemudian merenggut nyawanya, padahal dia belum sempat melakukan sholat, dan syariat-syariat ajaran agama Islam yang lain.

Kemudian jenazahnya di bawa ke samping Nabi dalam kondisi tubuhnya tertutup dengan pakaian yang melilitnya. Lalu Nabi Muhammad SAW yang ketika itu bersama sebagian sahabatnya menoleh ke arahnya kemudian berpaling. Mereka para sahabat lantas berkata, "Wahai Rosulallah, kenapa engkau berpaling darinya??" Beliau menjawab, "Sesungguhnya dia sekarang bersama isterinya, bidadari cantik yang sedang menggerak-gerakkan badannya untuk menghilangkan debu yang menempel."

Maha suci engkau ya Robb, dengan segala rahmat dan karunia-Nya. Sang penggembala lusuh itu masuk surga, padahal ia belum sempat sholat satu rokaat pun. Jelas bahwa itu merupakan kisah balasan baginya karena telah masuk Islam dengan ikhlas serta selalu mengikuti apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah subhanahu wata`ala.

Kisah Nabi Yunus dan Penggembala Kambing


 
Dunia Nabi ~ Setelah Nabi Yunus diselamatkan dari perut ikan paus, ia kembali ke Ninawa. Di perjalanan pulang, ia bertemu dengan seorang penggembala kambing. Nabi Yunus bertanya kepada penggembala kambing tersebut, “Siapakah kamu wahai Abdullah ?” orang itu menjawab, “Aku adalah salah seorang dari kaum Yunus bin Muta.”

kisah-nabi-yunus-dan-pengembala-kambing

Nabi Yunus bertanya, “Apakah yang dilakukan oleh Yunus ?” Orang itu menjawab, “Aku tidak mengetahui keberadaannya sekarang. Namun, yang aku ketahui tentang Nabi Yunus, ia adalah orang yang paling baik dan paling jujur. Ia mengabarkan kepada kami tentang azab yang akan ditimpakan kepada kami. Kemudian azab tersebut benar-benar datang kepada kami. Setelah azab itu datang, kami bertobat kepada Allah swt. Kemudian Allah swt menerima tobat kami. Kami telah lama mencari Yunus, tetapi kami tidak mengetahui keberadaannya sekarang.

Nabi Yunus berkata kepada penggembala kambing tersebut, “Apakah kamu mempunyai susu ?” Penggembala itu menjawab, “Tidak. Demi Tuhan yang memuliakan Yunus. Sejak Yunus meninggalkan kami, langit belum pernah menurunkan hujannya. Tumbuh-tumbuhan tidak ada yang tumbuh.”

Nabi Yunus berkata, “Bukankah aku melihat kamu bersumpah atas nama Tuhannya Yunus ?” Penggembala itu menjawab, “Kami tidak pernah bersumpah selain kepada Tuhannya Yunus. Hal ini disebabkan barangsiapa di antara kami ada yang bersumpah kepada selain Tuhannya Yunus, maka lidahnya akan dicabut dari lehernya.”

Nabi Yunus bertanya kepada orang itu, “Sejak kapan kamu melakukan kebiasaan itu ?” Orang itu menjawab, “sejak kami diselamatkan dari azab itu.”

Nabi Yunus berkata, “Berikanlah aku seekor kambing betina.” Penggembala kambing itu pun memberikan seekor kambing betina yang kurus kepada Nabi Yunus. Kambing itu tidak mempunyai susu sehingga seharusnya tidak boleh diperah.
 
Kemudian Nabi Yunus mengusap perut kambing betina itu. Beliau berkata, “Dengan izin Allah swt pancarkan air susumu.” Seketika memancarlah air susu itu. Nabi Yunus mulai memerahnya. Setelah itu, Nabi Yunus dan penggembala kambing itu meminum susu kambing tersebut. Penggembala kambing itu berkata, “Jika Yunus masih hidup, niscaya dia bisa melakukan apa yang kamu lakukan tadi.” Nabi Yunus berkata, “Akulah Yunus, temuilah kaummu dan sampaikan salamku untuk mereka.”

Penggembala kambing itu berkata, “Sesungguhnya raja pernah berkata, “Barangsiapa yang datang kepadaku dengan membawa berita bahwa dia telah bertemu dengan Yunus disertai dengan bukti kebenaran yang mendukung pernyataan itu, maka aku akan menyerahkan kekuasaan ini kepadanya dan aku akan mengikuti Yunus. Akan tetapi, barangsiapa yang berdusta, maka dia akan dibunuh.”

Penggembala itu tidak dapat menyampaikan kebenaran itu, kecuali disertai dengan bukti-bukti yang nyata. Dia khawatir apabila mengatakan hal tersebut, dia dianggap ingin mendapatkan kekuasaan. Dia juga takut dibunuh apabila dianggap telah berdusta. Nabi Yunus berkata, “Kambing yang susunya telah kita minum ini yang akan menjadi saksinya.”

Kemudian Nabi Yunus bersandar pada sebongkah batu besar. Ia berkata kepada batu besar tersebut, “Jadilah kamu sebagai saksi untuk penggembala kambing ini.” Selanjutnya Nabi Yunus berkata kepada penggembala kambing, “Pergilah kepada kaummu dan sampaikanlah salamku kepada mereka. Katakanlah kepada mereka bahwa kamu pernah melihat aku.”

Penggembala kambing itu pergi menemui kaumnya. Dia mengabarkan bahwa dia telah bertemu dengan Nabi Yunus. Namun, kaumnya menganggap dia telah berdusta. Dia pun memberikan bukti-bukti berupa batu besar dan kambing betina tersebut. Batu besar dan kambing betina itu dapat berbicara dan menjadi saksi atas kebenaran perkataan penggembala tersebut. Akhirnya, kaumnya percaya. Mereka menangis karena mendengar kabar tentang Nabi Yunus.

Kaumnya berkata kepada penggembala kambing itu, “Kamu adalah orang terbaik di antara kami karena kamu telah bertemu dengan Nabi Yunus. Oleh karena itu, kami akan mengangkat kamu menjadi raja. Kami akan taat kepadamu.” Pada saat itulah hari terakhir Nabi Yunus tinggal bersama kaumnya. Akhirnya, penggembala kambing itu menjadi raja selama empat puluh tahun.

ARKIB : PAPAN TANDA SAMPAI ...

pintu masuk utama

papan tanda baru sampai ...

Rasulullah SAW Sebagai Penggembala Kambing

 

Saat usinya menginjak usia remaja, Muhammad SAW tak hanya belajar berwirausaha dengan berdagang ke Syam, tapi juga belajar menggembala kambing. Kegiatan itu dimaksudkan untuk membantu pamannya, Abu Thalib, demi meringankan beban ekonomi keluarga.

Muhammad SAW pernah menggembalakan kambing milik penduduk Mekah. Dari pekerjaannya ini ia mendapatkan upah yang layak. Tentang pekerjaannya sebagai penggembal kambing, Muhammad SAW pernah bersabda, “Allah tidak membangkitkan seorang nabi, kecuali (setelah) dia
menggembala kambing.” Mendengar pernyataan itu, para shahabat bertanya, “Dan apa engkau juga (begitu), ya Rasul Allah? Rasulullah SAW menjawab, “Ya, aku menggembala kambing milik penduduk Mekah.”

Jika ditelisik, kegiatan menggembala kambing yang dilakukan Rasulullah SAW itu memiliki hikmah di baliknya. Hikmah itu terutama terkait dengan kepemimpinan.

Pada saat menggembalakan kambing itu, Muhammad SAW memperlakukan kambing-kambingnya dengan “perikehewanan”. Saat berada di padang rumput yang luas pun Muhammad SAW mendapatkan banyak inspirasi dari alam semesta yang damai berkat ciptaan-Nya. Beliau benar-benar mengagungkan sang Pencipta alam raya saat menyaksikan keindahan semesta.

Dari pembelajaran menggembala kambing ini, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari sana. Pertama, pelajaran kesabaran. Seorang penggembala tak bisa menjadi baik jika tak memiliki kesabaran saat menggembalakan kambingnya.

Ratusan kambing yang digembalakan tentu membutuhkan kesabaran lebih yang membutuhkan waktu tak sebentar. Meski di sela padang rumput, namun kondisi alam di jazirah Arab yang panas mengharuskan penggembala memiliki kesabaran yang ekstra..

Pelajaran kedua adalah pembelajaran menjadi seorang yang rendah hati atau tawadhu. Tentu saja ada sebagian masyarakat yang masih memandang sebelah mata terhadap pekerjaaan penggembala.

Namun, Muhammad SAW tak melihat dengan kacamata yang sempit. Di balik pekerjaan sebagai penggembala terdapat hikmah yang besar dalam kehidupannya di masa yang akan datang.

Pelajaran ketiga, belajar menjadi seorang pemberani. Hal ini terkait dengan rawannya hewan-hewan gembalaan itu diserang oleh binatang-binatang buas seperti ular dan lainnya yang mengincar kambing. Di sinilah dibutuhkan keberanian dari seorang penggembala untuk melindungi kambing-kambingnya dari gangguan binatang buas.

Pelajaran keempat, mengajarkan tentang bagaimana memimpin umat kelak. Umat yang banyak itu ibarat kambing yang juga beragam sifat dan watak. Dari kebiasaan menggembalakan kambing itu Muhammad SAW jadi mengetahui bagaimana memperlakukan satu kambing dengan lainnya sehingga menjamin rasa keadilan.

Demikian pelajaran yang dapat diambil dari bagian perjalanan hidup (sirah) Nabi Muhammad SAW saat beliau melewati masa-masa remaja.

Kambing, Dagingnya Digemari Nabi Dan Penuh Manfaat

  


Foto : kambing (ilustrasi)
Sebentar lagi kita akan memasuki hari raya Idul Adha. Suatu hari yang identik dengan pemotongan qurban. Di Indonesia sapi dan kambing dua hewan yang umum dijadikan qurban.
Daging sapi menjadi idaman banyak orang pada umumnya. Mungkin karena harganya yang mahal maka dianggap masyarakat dagingnya juga paling bagus dari pada daging kambing.
Selain itu mitos tentang daging kambing juga mempengaruhi minat masyarakat, terutama mengenai kesehatan. Dimitoskan daging kambing dapat menyebabkan hipertensi dan berdaging panas.
Jadilah daging kegemaran Rasulullah Muhammad SAW tersebut kalah peminatnya dibandingkan daging sapi.
Sesungguhnya daging kambing merupakan daging yang terbaik. Tidak mungkin manusia terbaik yang diutus oleh Zat Maha Baik memilihnya sebagai makanan favoritnya. Khusus berkenaan dengan kambing Rasulullah SAW bersabda :
“Peliharalah oleh kalian kambing karena di dalamnya terdapat barakah”. (HR. Ahmad).
Hadist tersebut menunjukkan daging kambing adalah daging yang baik. Penelitian dari American Heart Association menyatakan, daging kambing baik untuk mereka yang memiliki masalah terkait jantung . Ini karena daging tersebut tinggi kualitas proteinnya dengan rasio kandungan lemak yang sehat. Struktur molekul daging kambing yang berbeda membuat daging kambing lebih mudah dicerna. Ia juga sangat cocok untuk mereka yang menjaga kesehatan.

Berikut manfaat daging kambing yang diketahui :
1. Sumber energi cukup besar.
Manfaat pertama dari daging kambing yang tidak dapat kita mungkiri adalah sumber energi yang cukup besar untuk beraktivitas sehari-hari. Kandungan kalori, lemak dan protein akan menjaga tubuh tetap fit selama mengkonsumsi daging ini.Sehingga protein yang ditemukan dalam daging kambing bertindak sebagai agen penekan rasa  dan menjaga perut kenyang lebih lama.

2. Mengontrol berat badan.
Kandungan vitamin B di dalam daging kambing bisa membantu membakar lemak. Kondisi daging kambing yang mengandung jumlah protein tinggi tanpa lemak dan lemak jenuh rendah juga bisa membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko obesitas.

3. Menyehatkan jantung
Dalam 100 gram daging kambing, kurang lebih hanya memiliki 1 gram kolesterol. Ini berarti daging kambing cukup baik untuk turut serta menjaga kesehatan jantung anda dan menghindarkan anda dari resiko kolesterol. Daging kambing juga bisa meredakan peradangan dan mestabilkan ritme jantung serta menurunkan resiko atherosclerosis dan penyakit jantung koroner.
4. Menjaga kesehatan tulang
Daging kambing kaya kalsium yang membantu menguatkan tulang dan gigi. Kandungan fosfor sebesar 272 mg dalam 100 gram daging kambing memenuhi 27% kebutuhan harian terhadap fosfor yang merupakan salah satu dari zat yang dapat menjaga kekuatan dan kesehatan tulang. Daging kambing juga meningkatkan produksi sel-sel baru yang membantu menunda penuaan.

5. Mencegah penyakit ginjal dan stroke.
Kaya kalium dan rendah sodium, daging kambing bisa membantu mencegah penyakit ginjal dan stroke. Selain itu, daging ini juga membantu meningkatkan metabolisme energi.

6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Perlu anda ketahui bahwa daging kambing memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, tercatat per 100 gram dapat memenuhi 26 % kebutuhan harian zat besi tubuh kita. Manfaat zat besi seperti yang kita ketahui salah satunya adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh.

7. Pembentukan otot
Kandungan protein dalam daging kambing merupakan salah satu yang paling besar dibandingkan dengan daging-daging lainnya. Protein kita ketahui merupakan zat yang sangat penting untuk pembentukan otot dan pertumbuhannya.

8. Meningkatkan HDL (Kolesterol Baik)
Kandungan niacin (Vitamin B3) dalam daging kambing merupakan “Pelaku” yang dapat meningkatkan kandungan HDL dalam darah, jadi anda tidak perlu terlalu khawatir dengan lemak jahat di darah anda.

9. Menjaga kesehatan mata
Salah satu yang menjadi sumber gizi daging kambing untuk kesehatan mata adalah kandungan Riboflavin yang dikenal dengan vitamin B2.

10. Meningkatkan rasa kasih sayang dan kegembiraan.
Sistem darah (NW18) terkait dengan kawasan Thalamus (NW3). Thalamus berfungsi sebagai penjaga kasih sayang . Sistem darah yang sehat dan kuat akan memastikan bagian Thalamus juga kuat dan membantu menciptakan perasaan kasih sayang .
Jantung akan menjadi lebih lembut dan halus pergerakannya ketika menerima kolesterol baik dari daging kambing. Jantung yang lembut akan menciptakan perasaan yang gembira. Jantung yang lancar pergerakannya akan mudah tersentuh dan terpesona dengan sesuatu yang mengusik perasaannya. Jadi ia akan membahagiakan dan menciptakan perasaan kecintaan (kasih sayang).

11. Mencegah kanker
Daging kambing merupakan salah satu sumber zat besi, Vitamin B, kolin, dan selenium terbaik. Kandungan  kolin dan selenium mampu menangkal kanker. Selain itu daging kambing juga merupakan sumber asam linoleat terkonjugasi (CLA)—asam lemak ini bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya.

12.Mengurangi risiko bayi cacat.
Daging kambing bermanfaat bagi wanita hamil karena mencegah anemia selama kehamilan di kedua ibu dan bayi berkat kandungan zat besinya yang tinggi. Konsumsi daging kambing selama kehamilan meningkatkan kadar hemoglobin darah pada ibu dan suplai darah ke bayi. Selain itu, daging kambing mengurangi risiko cacat lahir pada bayi, seperti cacat tabung saraf, jika dikonsumsi saat hamil.

Yang juga penting kita ketahui berkenaan daging kambing adalah cara mengolah dan mengonsumsinya. Salah satu penentu baik tidaknya makanan untuk tubuh adalah cara mengolahnya.
Kita suka mengolahnya menjadi sate. Mari kita simak ketika Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sebagaimana termaktub dalam At-Targhib Wat-Tarhib. “Pernah Rasulullah SAW mendatangi suatu kaum yang sedang makan daging bakar, mereka mengajak beliau makan sama, tapi beliau menolak dan tidak makan. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah tidak menyukai makanan bakar dan makanan panas.”
Seringnya kita memakannya dalam keadaan masih panas, Rasulullah SAW bersabda sebagaimana terdapat dalam Al-Jami’ush Shaghir, ”Makanlah makanan yang dingin sebab makanan dingin itu ada barakahnya. Ingatlah! Makanan panas itu tidak ada barakah”
Maka, jika makanan atau minuman yang hendak kita nikmati masih panas, tunggulah sampai dingin. Atau dinginkan, tetapi jangan meniupnya. Ingatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-Hakim dan Ad-Dailami).
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata dalam Zadul Ma’ad, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menyantap makanan dalam keadaan masih panas.” Beliau juga bersabda, “Sesungguhnya hal tersebut (menutup roti hingga dingin) lebih besar barakahnya.” (HR. Darimi dan Ahmad).
Di antara barakah makanan yang dingin manurut Imam Nawawi rahimahullahu ta’ala adalah, tidak menyebabkan gangguan dalam tubuh.
Kemudian cara mengunyahnya, untuk daging Rasulullah SAW mengunyahnya hingga 70 kali kunyahan. Sebagaimana sabdanya, ’’Saya mengunyah setiap suap makanan 30-50 kali, sehingga menjadi lembek dan melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Bahkan, pada makanan yang sulit dicerna dengan baik, saya kunyah sampai 70-75 kali.’’
Jadi daging kambing merupakan makanan kegemaran Rasulullah SAW yang penuh manfaat. Tinggal bagaimana kita mengolahanya dan mengkonsumsinya dengan baik.

kambing : contoh penternak berjaya ...


kambing menyanyi ???


series lawak ...

ARKIB : KERJA-KERJA NAIK TARAF KAWASAN RAGUT ...

gegelung pagar yang baru sampai

kemasan pada system pagar

ketegangan pagar itu penting

laluan utama

KISAH TAULADAN : KAMBING DAN ALAT TENUNAN


Imam Ahmad telah memberitakan dari Humaid bin Hilal, dia berkata: "Ada seorang lelaki yang sering berulang-alik di kampung kami, lalu dia membawa cerita yang aneh-aneh kepada orang-orang kampung. Dia bercerita: "Suatu ketika aku datang ke Madinah dalam rombongan dagang, lalu aku menjual semua barang-barang yang aku bawa. Aku berkata kepada diriku: "Mengapa aku tidak pergi kepada orang lelaki yang membawa ajaran baru itu, barangkali aku dapat mendengar berita-berita yang aneh untuk aku bawa kembali bersamaku?! Aku pun pergi kepada Rasulullah s.a.w. untuk bertanya sesuatu, lalu Rasulullah s.a.w. menunjuki arah sebuah rumah, katanya: "Ada seorang wanita yang tinggal di rumah itu . Pernah dia mengikut tentera Islam berjihad, dan ditinggalkannya 12 ekor kambingnya dan sebuah alat tenunan yang digunakannya untuk menenun pakaian. Apabila dia kembali dari berjihad, didapati kambingnya hilang seekor, dan alat tenunannya pun hilang. Dia merasa sedih atas kehilangannya itu. Maka dia pun mengangkat kedua belah tangan berdoa kepada Tuhannya dengan penuh kesungguhan, katanya:

"Ya Tuhanku! Engkau telah berikan jaminan bahwa siapa yang keluar berjihad pada jalanmu, Engkau akan pelihara harta bendanya, dan sekarang aku telah kehilangan seekor kambing, dan alat tenunanku. jadi aku minta ganti kambing yang hilang dan alat tenunanku itu!"

Rasulullah s.a.w. terus menceritakan betapa sungguh-sungguhnya dia berdoa dan memohon kepada Tuhannya, sehingga pada esok harinya dia mendapati di pintu rumahnya kambingnya yang hilang itu dengan seekor kambing lagi bersamanya. Begitu juga dia melihat alat tenunannya ada di situ dengan satu alat tenun yang lain. Itulah ceritanya, kata Rasulullah s.a.w. dan jika engkau mau, pergilah kepadanya di rumah itu, dan tanyalah dia cerita itu! "Tidak", jawabku, "Akan tetapi aku percaya semua yang engkau katakan itu!"
(Majma'uz-Zawaid 5:277)

Kisah Lawak Binatang



goatcock

Di pagi yang indah, sang ayam beria-ria menghiaskan dirinya dengan menyangkut manik-manik yang cantik pada setiap helaian bulunya. Tajinya diasah sehingga berkilauan dan berjalanlah si ayam menuju ke kandang kambing untuk menunjuk-nunjuk.

Tiba di kandang kambing, ayam pun menyapa sahabatnya itu.

Ayam : Kambing, apa khabar?

Kambing : Khabar Baik. Wah,ayam. Bukan main lagi kau. Kau nak ke mana
hensem-hensem ni.

Ayam : Takde ke mana. Saja nak tengok reaksi kamu.

Kambing : Tapi kan ayam, macam mana pun kau berhias, kau jalan tetap kaki ayam, kan?

Ayam : Kau kutuk aku ye. Kau pun apa kurangnya.....

Kambing : Kenapa pulak?

Ayam : Nampak macam alim. Bela janggut. Tapi TELUR nampak...

ARKIB : PISANG BERBUAH DUA KALI BERTURUT-TURUT ...

lokasi : bukit telok

dekat tapak projek

buah sudah masak

kerja penebangan pokok...


kerja-kerja awal untuk tebang pokok...

pkok durian sedang di tebang